SOLOK – Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama Mitra Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Ruang Rapat Perpustakaan Daerah Kabupaten Solok, Kamis, 10 Oktober 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Pjs. Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, AP, M.Si, dan berbagai stakeholder, termasuk Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN, dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, serta perwakilan dari PT. Semen Padang dan Baznas.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Solok. Kepala DPPKBP3A, dr. Maryeti Marwazi, MARS, dalam laporan ketua pelaksana, menyampaikan bahwa kerjasama dengan berbagai mitra, termasuk Baznas, IIP, dan PT. Semen Padang, sangat penting dalam memberikan bantuan Program Makanan Tambahan (PMT) khusus bagi balita stunting.
“Keberhasilan dalam penurunan prevalensi stunting dari 40, 1% pada tahun 2021 menjadi 24, 2% pada tahun 2022 dan 25, 4% pada tahun 2023, tidak lepas dari peran aktif semua OPD dan tim pakar dalam audit kasus stunting, ” ungkap dr. Maryeti.
Ia juga menambahkan bahwa tahun ini, Kabupaten Solok mendapat bantuan alat laparaskopi dari Anggaran DAK Fisik, yang berpotensi meningkatkan pelayanan KB, terutama untuk metode operasi wanita (MOW).
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Pjs. Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting.
“Kolaborasi adalah kunci utama. Intervensi ini harus melibatkan semua level pemerintah, dari kabupaten hingga nagari, ” tegasnya. Ia meminta TPPS untuk memetakan program dan anggaran terkait stunting agar dapat diketahui cakupannya dan memastikan bahwa alokasi anggaran mencapai keluarga sasaran.
Akbar Ali menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah, serta menyebutkan bahwa penanganan stunting adalah bagian dari tanggung jawab agama untuk mencegah generasi lemah dalam berbagai aspek kehidupan.
“Stunting harus kita cegah bersama-sama, ” imbuhnya.
Acara diakhiri dengan wisuda dan penyerahan sertifikat bebas stunting kepada 14 anak dari Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto di Atas, yang mendapatkan program BAAS dari PT. Semen Padang. Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama untuk menanggulangi stunting dan meningkatkan kualitas generasi mendatang di Kabupaten Solok. Rapat koordinasi teknis dilanjutkan dengan pemaparan dari Mitra BAAS Kabupaten Solok untuk merumuskan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya tersebut.