SOLOK - Hadir sebagai sebuah organisasi / komunitas yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, telah banyak aksi bakti sosial yang dilaksanakan oleh MPL (Masyarakat Peduli Lingkungan), dan dirasakan langsung masfaatnya oleh masyarakat.
Seperti halnya yang terlihat baru-baru ini, komunitas yang digagas dan diketuai langsung oleh IPTU Oon Kurnia Ilahi, SH, yang tak lain adalah Kasatnarkoba Polres Solok itu, melaksanakan kegiatan perbaikan jalan, di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Disebutkan Oon, perbaikan jalan dengan pengerasan menggunakan koral, dilakukan sepanjang kurang lebih 2 KM, dari Simpang Selayo hingga Sawah Sudut, Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu, menghabiskan 2 truck koral. Adapun sumber anggaran, katanya, 1 truck berasal dari sumbangan pribadinya, sementara 1 truck lagi merupakan swadaya atau sumbangan dari anggota MPL maupun masyarakat setempat.
Terkait dengan alasannya hingga turun tangan lagnsung melakukan perbaikan jalan bersama komunitas yang dipimpinnya itu, dikarenakan akan memasuki musim mudik lebaran.
“Kita ingin memberikan kenyamanan kepada perantau yang mudik selama berada di kampung kita, walaupun mungkin tahannya tidak lama. Selan itu, panggilan ini juga hadir mengingat kondisi jalan tersebut yang sudah mengkhawatirkan hingga rawan terjadi kecelakaan, ” tuturnya.
Namun ketika disinggung terkait peran Pemkab yang semestinya memiliki taanggung jawab terhadap jalan milik Kabupaten Solok itu, disebutkan IPTU Oon bahwa pada tahun lalu telah dilakukan tambal sulam terhadap jalan tersebut. Akan tetapi dia mengaku, yang diperbaiki saat ini pada posisi (titik) yang berbeda.
Lebih jauh diungkapkan IPTU Oon Kurnia Ilahi, komunitas / paguyuban masyarakat yang diisi oleh warga Kabupaten dan Kota Solok itu, telah berdiri sejak kurang lebih dua setengah tahun, dengan background (latar belakang) anggota yang bervariatif, mulai dari ASN, pengusaha, pedagang, tukang ojeg, preman (pengangguran) bahkan mantan napi.
“Dalam komunitas ini, kita lebih mengedepankan persaudaraan dan kekeluargaan. Kita berjalan dengan prinsip sosial dan kemanusiaan. MPL tidak boleh dibawa ke ranah politik, namun secara pribadi di luar komunitas, tentu hak untuk berpolitik anggota tidak bisa kita kebiri, ” terang IPTU Oon.
Diterangkan IPTU Oon Kurnia, idenya mendirikan MPL adalah dari dirinya yang semula aktif sebagai Ketua Pemuda di Selayo, selama 13 tahun hingga mengundurkan diri. Namun, vakum 6 bulan, sebut Oob, dirinya kembali diminta oleh masyarakat untuk kembali aktif kembali, hingga kemudian tercetus olehnya untuk mendirikan kelompok masyarakat (komu nitas) dengan nama Masyarakat Peduli Lingkungan, yang disingkat MPL.
“Awalnya anggota kita hanya 15 orang, dan sekarang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Itupun untuk bergabung tetap kita saring, yang kita utamakan adalah rasa dan jiwa sosialnya, ” ungkap Oon.
“Kita memulai aksi tentu dari lingkungan terdekat, kampung kita terlebih dahulu, dengan harapan secara perlahan mengembangkan sayap ke nagari-nagari lain di Kabupaten bsahkan Kota Solok, mengingat anggota kita juga ada yang berasal dari wilayah kota, ” imbuhnya.
Dijelaskan Oon Kurnia Ilahi, bahwa sejauh ini, kegiatan yang telah dilakukan oleh MPL, selain berbagi dengan sesama (masyarakat yang membutuhkan), juga kegiatan gotong royong lainhya dalam membzangun kampung halaman.
“Seperti yang baru-baru ini juga kita lakukan, memasang lampu (penerangan) jalan di dalam nagari, dengan sistem badoncek (patungan), ” ujarnya.
Baca juga:
Sangkola dan Azmi Farahdiba Lestaluhu
|
Selain itu, jika ada masyarakat setempat yang mendapat bantuan bedah rumah, MPL juga kerap turun membantu dalam penggalian podasi, yang menurutnya memakan biaya cukup tinggi, beritupun untuk mengangkut bahan bangunan jika lokasi rumah masyarakat yang akan dibabngun tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
Sebagai wujud rasa persaudaraan dan kekeluargaan, kata Oon, jika ada keluarga dari anggota MPL yang mengalami musibah (kemalangan) maupun sakit, keluarga besar komunitas MPL akan terjun untuk membantu dan membesuk. (Amel)